Kontrol Kontaminasi Silang MBG dengan Pemisahan Area Kerja

kontrol kontaminasi silang mbg

Kontrol kontaminasi silang MBG menjadi Critical Control Point yang paling sering menyebabkan kasus keracunan makanan massal pada program nasional. BRIN mengidentifikasi bahaya kontaminasi silang sebagai salah satu penyebab utama keracunan yang terjadi di berbagai SPPG selama 2025. Oleh karena itu, penerapan protokol pemisahan alat, area kerja, dan teknik food handling yang benar menjadi kunci mencegah perpindahan bakteri patogen dari bahan mentah ke makanan siap konsumsi.

Mekanisme Terjadinya Kontaminasi Silang

Kontaminasi silang terjadi ketika mikroorganisme berbahaya berpindah dari satu bahan ke bahan lain melalui kontak langsung atau tidak langsung. Bakteri seperti Salmonella dan E-Coli pada daging mentah dapat mencemari sayuran atau makanan matang jika menggunakan peralatan sama tanpa sanitasi memadai. Penjamah makanan yang tidak mencuci tangan dengan benar setelah menyentuh bahan mentah menjadi vektor perpindahan kontaminan.

Pusat alat dapur MBG menyediakan sistem talenan berkode warna merah untuk daging mentah dan hijau untuk sayuran sebagai langkah preventif. Pemisahan fisik ini memastikan alat yang telah kontak dengan bahan mentah tidak digunakan untuk mengolah bahan matang. Pisau dan spatula juga harus tersedia dalam jumlah memadai agar setiap jenis bahan memiliki peralatan khusus.

Protokol Kontrol Kontaminasi Silang MBG di Area Produksi

Pemisahan Area Kerja Bahan Mentah dan Matang

Tim SPPG merancang layout dapur dengan zona terpisah untuk persiapan bahan mentah dan pengolahan bahan matang. Area penerimaan dan pencucian sayuran tidak boleh sama dengan area pemotongan daging mentah. Meja persiapan kedua jenis bahan harus berbeda dan diberi marking jelas.

Sistem one-way flow memastikan alur kerja searah dari area kotor ke bersih tanpa persilangan. Petugas bahan mentah tidak boleh langsung ke area makanan matang tanpa cuci tangan. Risiko kontaminasi silang diminimalisir sejak desain dapur.

Sanitasi Peralatan Antar Penggunaan

Setiap peralatan yang telah kontak dengan bahan mentah wajib dicuci dengan sabun food grade dan dibilas air panas minimal 70 derajat Celsius. Proses sanitasi ini membunuh bakteri patogen yang menempel pada permukaan alat. Kemudian, peralatan harus dikeringkan secara alami pada rak khusus yang terpisah dari area produksi.

Kontrol kontaminasi silang MBG juga mencakup sanitasi permukaan meja kerja setiap kali selesai digunakan. Tim menyemprotkan disinfektan food grade dan membiarkan selama lima menit sebelum membersihkannya. Lebih lanjut, wastafel cuci tangan dengan sistem pedal tersedia di setiap titik transisi zona untuk memudahkan petugas menjaga higienitas.

Pelatihan Personal Hygiene untuk Penjamah Makanan

Petugas dapur mengikuti pelatihan intensif tentang teknik cuci tangan enam langkah yang harus dilakukan minimal 20 detik. Protokol ini wajib diterapkan setiap kali pekerja menyentuh bahan mentah, setelah menggunakan toilet, atau sebelum menangani makanan matang. Kemudian, sarung tangan sekali pakai harus diganti setiap kali berpindah dari zona kotor ke zona bersih.

BGN mewajibkan setiap penjamah makanan memiliki sertifikasi keamanan pangan dari lembaga resmi. Medical check-up rutin memastikan pekerja tidak membawa penyakit menular yang dapat mencemari makanan. Oleh karena itu, investasi pada pelatihan SDM menjadi bagian integral dari sistem kontrol kontaminasi silang.

Teknologi Pendukung Pencegahan Kontaminasi

SPPG Sukamantri di Bogor mengembangkan inovasi oven pengering peralatan yang mencegah kontaminasi silang selama proses pengeringan. Teknologi ini memastikan peralatan kering sempurna tanpa kontak dengan kain lap yang berpotensi membawa bakteri. Kemudian, sistem UV sterilizer untuk food tray memberikan lapisan keamanan tambahan sebelum pengemasan makanan.

Beberapa dapur menggunakan sensor otomatis untuk wastafel dan dispenser sabun agar petugas tidak perlu menyentuh permukaan yang berpotensi terkontaminasi. Lebih lanjut, checklist digital membantu supervisor memantau kepatuhan protokol sanitasi secara real-time dan mendeteksi penyimpangan sejak dini.

Kesimpulan

Kontrol kontaminasi silang MBG melalui pemisahan alat berkode warna, segregasi area kerja, sanitasi peralatan ketat, dan pelatihan personal hygiene menjadi kunci mencegah keracunan massal. Teknologi pendukung dan monitoring berkelanjutan memperkuat sistem pencegahan. Komitmen semua pihak dalam menjalankan protokol kontrol kontaminasi akan memastikan program MBG memberikan makanan aman dan bergizi kepada generasi masa depan Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *